Klip Begitu Indah, Padi Menjadi Aktor
(Klip : MuMu 28/II, 6-12 April 2000)
Untuk pertama kalinya kelompok Padi menjadi lakon dalam video klip. Dalam dua klip sebelumnya, Padi hanya berperan sebagai dirinya; musisi. Kini dalam klip
Begitu Indah yang disutradarai Isaac Wee dari rumah produksi Prima Raharja Sinematama (PRS) Padi dituntut berakting layaknya aktor karena tak ada model dalam klip ini.
Maka Piyu, Fadly, Rindra, Ari dan Yoyo pu harus rela berpanas-panas dan menggunakan pakaian yang terbuat dari terpal. "Demi hasil yang bagus, nggak apa-apa kok kita disiksa," ujar Piyu, gitaris Padi.
Sesuai dengan judul lagu, klip ini menceritakan tentang keindahan. Tapi bukan keindahan seorang wanita, tapi indahnya alam. Lewat klip ini ingin disampaikan bahwa di jaman high teknologi ini, manusia semakin lupa pada ciptaan Tuhan. Selama ini manusia hanya bergantung pada teknologi.
Jika ingin melihat hutan, kebun atau keadaan alam lainnya manusia tinggal menonton televisi, memutar National Geography atau Discovery Channel. Tapi teknologi tidak akan memberikan perasaan. "Take it for granted and actually natural is beautiful," ujar Nell, assisten sutradara yang sekaligus istri dari Isaac.
Jadi klip ini ingin menuturkan bahwa teknologi bukanlah segala-galanya. Bahwa manusia harus bersentuhan secara langsung dengan lingkungannya. Tema ini diambil karena album pertama Padi ini dari mulai cover, tema album sampai ke liriknya banyak menyentuh bumi.
Karena banyak lokasi dan gambar yang diambil suting pun dilakukan selama tiga hari. Hari pertama dilakukan di Kebun Karet, Parung, Jawa Barat. Di lokasi ini diambil adegan yang bersentuhan langsung dengan alam, misalkan adegan menggapai air, memegang daun, memetik bunga, dll.
Semula suting di lokasi ini hanya dilakukan setengah hari, tapi karena menunggu sinar matahari yang bagus sehingga rumput-rumput di kebun karet ini berwarna emas, maka suting pun molor hingga malam hari. "Jadi cuaca yang menentukan kita," ujar Nell. Setelah itu dilanjutkan di sebuah studio di kawasan Kemang, di sini diambil adegan personel Padi sedang ngeband.
Hari ke dua, dilakukan di Studio Bumi Media, Depok. Studio yang berlokasi di Hotel Bumi Wiyata ini sudah diset sejak pagi hari. Setting yang digunakan pun tak main-main, selain 11 komputer lengkap yang diaktifkan, lima kursi, delapan lampu yang masing-masing berkekuatan 50-60 kw, paralon, kotak pengendali, dan beberapa perangkat keras maupun lunak yang diset menjadi mesin untuk mencuci otak.
Para kru PRS menyebutnya sebagai ruang cuci otak atau penyiksaan, seperti dalam film James Bond. "Ya siksaan juga buat kameraman, sutradara dan lighting man," ujar Agung, kameraman.
Di lokasi ini para personel Padi dengan menggunakan cyber eyes, mencoba menjelajah alam Indonesia. Namun alangkah kecewanya mereka ketika tak dapat menyentuhnya. Lalu mereka pun melepas peralatan yang menempel di tubuh dan menerobos dunia fana melalui terowongan. Adegan terowongan ini dilakukan di daerah Kemayoran pada hari ketiga.
Sebagai sutradara iklan, seperti Coca Cola, Shampoo Sari Ayu, dan Nestle, Isaac banyak menggunakan kaidah-kaidah yang biasa dilakukan untuk iklan. Seperti disertakannya seorang script writer dan menggunakan storyboard lengkap dengan gambar dan setiap bait lagu.
Dari gambar itu secara detail dijelaskan seperti apa cerita dari klip ini. "Jadi kalau hanya melihat sutingnya tidak akan mengerti. Semuanya akan diolah dalam proses editing," ujar Nell yang asli Malaysia ini. Isaac pun tidak menggunakan digital video, tapi film 16 milli maka biaya klip ini sangat besar.
Karena biasa mengerjakan iklan, tiap gerakan dilakukan Isaac secara detail. Misalkan ketika memulai adegan Fadly menyanyi, ia harus mengukur jarak antara kepala Fadly dengan kamera, atau melihatnya dengan loop kecil.
Sementara itu Piyu harus mengulang beberapa kali adegan menggerakkan jemari. "Aduh Piyu coba tangan kamu seperti menangkap angin ya," tegur Isaac. Piyu pun terbengong-bengong ketika diminta untuk menangkap angin.
Meskipun dituntut adegan yang perfect namun suting ini tidak berjalan dengan kaku atau tegang. Suting tetap berlangsung santai dan penuh canda, belum lagi Nell yang dengan manja menyebut para personel Padi sebagai anak-anaknya. "Asyik kerjasama dengan mereka dan aku merasa tertantang" ujar Ari yang fobia kamera televisi ini.