Padi Mudik. Heboh! Mudiknya heboh banget. Pakai bawa studio segala! Hah? Ngintip
persiapan PADI
mudik
menjelang hari raya dan nganterin
mereka berangkat mudik ternyata
bikin jantungan! Bawaannya itu lho,
banyak benerrrr...
Kalau barang bawaan bertambah
dengan oleh-oleh buat keluarga
dan teman, atau walkman/discman
plus kaset dan CD itu sih biasa!
Tapi kalau bawa perlengkapan
rekaman, apa nggak namanya
ngeboyong studio tuh!
"Ya ampun... nggak salah, nih?" Ini 'ekspresi' pertama GADIS ketika nganterin geng
PADI yang bakal "mudik hari raya" ke Surabaya. Bayangin aja, timbunan barang-barang yang dibawa pulang kampung dengan kereta ini banyak banget! Nggak cuma tas baju dan oleh-oleh, juga ada sejumlah instrumen musik plus peralatan studio yang dikemas dalam petinya masing-masing! Beratnya lebih dari 1 ton! Nggak kerepotan tuh? "Tiap kali mudik, kita emang biasa bawa instrumen dan peralatan studio kayak begini. Lagi pula kali ini di Surabaya kita sekalian akan bikin album kedua di studio
Yoyo'," jelas Piyu. Oh, pantesan... "Kita sengaja bikin album kedua ini di Surabaya, karena waktu ngerjain album pertama kita dapat
soul-nya di Surabaya. Lagian kalau di studio sendiri kan lebih enak... lebih leluasa!" sambung gitaris cakep ini. Menjelang hari raya Natal dan Idul Fitri tahun ini, para personel band yang sama-sama (pernah) kuliah di
Universitas Airlangga, Surabaya ini akan ninggalin kesibukan ngebandnya untuk kemudian berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung masing-masing. Eh, kalau barang
bawaan mudiknya saja heboh, pasti cerita mudiknya nggak kalah heboh... Piyu Rindra Ari Yoyo' Fadly Vega
(Gadis 34/XXVII, 22 Desember 2000 - 4 Januari 2001)
Persiapannya :
Lamanya ngepak barang bawaan : ± 30 menit
Barang yang dibawa : kaos (jumlahnya banyak), pakaian dalam, perlengkapan mandi, sandal jepit, celana renang, kaca mata, bantal,
digital mixer, kabel, mike, disket, buku, kertas-kertas, dan gitar Gibson!
Barang yang nggak boleh ketinggalan : discman, bantal, CD album U2 dan CD-CD lainnya.
Cerita mudiknya : "Tiap mudik ke Surabaya, saya pasti bawa bantal dan alas tidur. Karena selama di perjalanan saya biasa tidur di kolong kursi kereta. Kalau tidur di atas kursi, kaki saya mesti
nekuk, malah jadi pegal. Asyiknya mudik, ya karena bisa ketemu keluarga. Tapi yang bikin saya kangen justru kamar tidur di rumah dan suasana pas nyiptain lagu. Di tempat lain saya nggak bisa nemu suasana itu."
Soal Natalan : Buat Piyu, Natalan tahun ini beda dibanding Natal-Natal sebelumnya. Kalau dulu, Piyu selalu kebanjiran hadiah Natal dari ortu, sekarang justru Piyu yang bagi-bagi hadiah buat keponakannya.
Selain kumpul bareng keluarga, Piyu juga bakal nyempetin ngumpul bareng teman-teman lamanya. Kalau sudah ngumpul begitu, Piyu pasti "ditodong" cerita soal pengalamannya di rantau.
Persiapannya :
Lamanya ngepak barang bawaan : ± 1 jam
Barang yang dibawa : pakaian dan oleh-oleh
Barang yang nggak boleh ketinggalan : disc case (dan isinya) dan bas gitar
Cerita mudiknya : "Dulu saya selalu mudik sendirian, tapi sekarang nggak lagi, dong! Kan udah ada... ehm! Kami naik pesawat dari Surabaya ke Balikpapan, tempat tinggal ortu. Lama perjalanannya sekitar 2 jam. Biasanya saya pakai buat tidur. Begitu sampai, wuah... senang banget! Karena bisa ketemu keluarga dan teman-teman lama. Terus terang saya kangen banget sama mereka!"
Soal Lebaran : Kelar sholat Ied, Rindra langsung sungkeman ke ortu. Dilanjutin dengan acara makan, yang pasti menunya khusus dan enak. Setelah itu biasanya disambung dengan silaturahmi ke tempat sanak saudara. Agaknya ini momen yang paling menyenangkan, soalnya sejak masih di perjalanan, Rindra sudah kepikiran untuk jalan-jalan. Meskipun untuk itu badannya jadi pegal-pegal, karena kecapekan.
Persiapannya :
Lamanya ngepak barang bawaan : ± 2 jam
Barang yang dibawa : baju, gitar dan buku
Barang yang nggak boleh ketinggalan : kaset pelajaran gitar, dan buku skripsi
Cerita mudiknya : "Mudik kadang bikin saya sebel juga. Soalnya pas sampai di rumah, malah diomelin sama ortu. Barangkali karena kalau mudik saya nggak pernah bawa oleh-oleh, ya? Kalau sudah mendekati jadwal mudik saya pasti kepikiran soal kampus dan tugas akhir. Selama di kampung halaman, saya nggak punya kesibukan lain kecuali ke kampus, ketemu teman-teman, dan...tidur!"
Soal Natalan : Berhubung anggota keluarganya banyak, Ari nggak punya tempat khusus buat ngerayain Natal. Dari tahun ke tahun perayaannya berpindah dari rumah keluarga yang satu ke rumah keluarga yang lain. Selain menyenangkan karena bisa kumpul bareng
keluarga, hari raya juga bisa jadi acara menyebalkan buat Ari, karena mesti ngeberesin rumah.
Persiapannya :
Lamanya ngepak barang bawaan : kurang lebih sehari
Barang yang dibawa : baju kotor, baju ganti, dan alat mandi
Barang yang nggak boleh ketinggalan : bantal dan kacamata
Cerita mudiknya : "Senangnya kalau mudik kan bisa ketemu keluarga dan saudara. Saya memang kangen banget sama keluarga, terutama sama keponakan-keponakan. Tapi sebelnya,
kalau mudik suasananya pasti berisik. Ya, maklum sih... namanya juga tempat umum. Makanya selagi ada di rumah, kalau nggak nge-band atau kumpul sama keluarga, saya pasti tidur, he..he..he..."
Soal Lebaran : karena emang suka anak kecil, di saat Lebaran Yoyo' jadi
generous banget. Sibuk bagi-bagi 'angpau' isi duit buat keponakan dan saudara yang masih kecil. Dan karena ortu Yoyo' adalah sesepuh keluarga, rumahnya pun sering jadi "base camp" tempat ngumpulnya seluruh keluarga besar. Buntutnya Yoyo' mesti ikut beberes rumah karena pembantu juga
mudik...
Persiapannya :
Lamanya ngepak barang bawaan : ± 1 jam, biasanya barang yang bakal dibawa sudah disiapkan sehari sebelumnya supaya nggak ada yang ketinggalan.
Barang yang dibawa : oleh-oleh buat keluarga berupa souvenir khas daerah di mana PADI manggung
Barang yang nggak boleh ketinggalan : baju, sepatu, walkman MP3, kaset, dan gitar.
Cerita mudiknya : "Perjalanan dari Surabaya ke Makassar cuma sejam naik pesawat. Biasanya saya isi dengan ngebayangin yang indah-indah, misalnya masakan ibu! Lama nggak pulang kampung bikin saya kangen berat sama masakan ibu, terutama ikan yang dimasak, dan pisang hijau. Mmm, lezaat! Pokoknya kalau sudah mudik, yang paling dikangenin nomor satu jelas keluarga, dan berikutnya teman-teman!"
Soal Lebaran : Tiap Lebaran, Fadly dan teman-temannya bikin "taruhan" berkunjung ke 100 rumah tetangga dalam sehari, buat sekedar ngobrol dengan tuan rumah atau nyicipi hidangannya. Kenyataannya sih paling cuma bisa silaturahmi ke 20 rumah. Tiap Lebaran, Fadly dapat
angpau dari sesepuh keluarganya. Yang bikin "sebel" sekarang dia nggak dapat baju baru seperti dulu...
Foto : Denny Herliyanso, Dhanny, dok. GADIS